Ku bahagia kini,
Ada dirimu di sisiku
Ada pundakmu tempat bersandarku
Ada kedua tanganmu yang slalu memelukku
Ada jari jemarimu yang slalu membelaiku
Ku bahagia kini,
Ada hatimu untukku
Ada perhatianmu untukku
Ada tawa candamu menceriakanku
Ada bujuk rayumu mententramkan hatiku
Ku bahagia kini,
Ada kejujuranmu untukku
Ada kesetiaanmu untukku
Ada kesabaranmu untukku
Ada ketulusanmu untukku
Ku menjadi perempuan yang paling bahagia kini,
Menjalin hari bersamamu
Dengan semua kebaikanmu
Dengan cinta sucimu
dewi… kau ijinkan aku mencintaimu
kau ijinkan aku memasuki hatimu
menyemai benih kasih yg lama terpendam
kamu ijinkan benih itu tumbuh subur
dewa…… saat kau hadir membawa cinta
membuka pintu hati yang terdalam
memberi sejuta kemesraan
saat kau hadir menyemai benih kasih
membuka sukma dalam kehausan
memberi tetesan kepercayaan akan cinta
dewi….. pancaran matamu adalah kekal
membawa pesan lubuk sanubari nan dalam
yang menjadi tempat bersemayam
bagi benih yang tak pernah lekang
untuk cinta yang tak pernah padam
dewa……. bias sinar cinta di hatimu
membias indah di relung hatiku
membiaskan kedamaian dan kesejukan
bersemayam kekal bercahaya
menjaga sukma dalam keagungan cinta
Rinai hujan membawa berita
Pelangi senja membawa pesan
Bahwa esok sang surya kan datang
Menyibak awan gulita
Membawa segala keceriaan
Setelah panjang jalan kutempuh
Gunung jurang kehidupan kerengkuh
Saat diri tersungkur jatuh
Saat diri merasa pupus
Kau datang membawa harap dan cinta
Cinta tulusmu adalah ujung penantian
Cinta sucimu adalah jawaban
Cinta sejatimu adalah anugrah
Setelah sekian lama dalam pencarian
Tenggelam dalam kehampaan cinta
aku benci bila cemburu datang
saat kau memuji yang lain
saat kau merayu yang lain
meski semua itu tak ada arti
meski semua itu hanya basa basi aku benci bila cemburu datang
angin kencang menghantam pohon cinta
akar cinta tertantang bertahan
kemarau panjang di taman cinta
akar cinta menyimpan mata air jiwa aku benci bila cemburu datang
bukan salahmu ini masalahku
bukan sengajamu ini risauku
cinta akan membuat semua kembali
cinta akan menuntunku kembali
kasih….. sejenak ku terlepas dari ikatan
airmata tak kunjung berhenti berurai
nafas tersengal tanpa nafas cintamu
separuh nafas mendekap asaku kasih….. entah apa yang merasuki
daku berlari dari cintamu
ku bersimpuh tak kuasa
saat cintamu berseru kasih….. tatapanmu merayuku dekapanmu membiusku lafal cintamu menusukku tak kuasaku menolakmu kasih…..
cinta ini masih milikmu
cinta ini selalu milikmu
jagalah dengan cintamu
dekaplah dengan hatimu
bagai di kegelapan malam nan kelam
kau lepas tanganku dari genggam
menggapai-gapai, mencarimu
terdengar sayup-sayup suaramu
berlari, terjatuh, berdiri dan tersungkur
berharap dirimu memanggil namaku
agar dapat ku ikuti suaramu
menggenggam lagi cintamu
nyalakan lagi lilin cintamu
semarakkan lagi kobar hasratmu
biaskan sinar yang pernah terpancar
berpencar ke seluruh ruang jiwa
bagai dalam kegelapan ku menggapaimu
kalau memang rasa manis tlah tiada
kalau memang harus membuang sepah
mengapa tidak kau lakukan?
Terhenyak dari lelap tidur,
kusangka dirimu menyapa.
Mengucap salam cinta,
mendekap dengan kasih sayang.
Ternyata hanya sepi yang datang,
memberi hampa dan segenggam rana.
Dirimu telah bersatu dengan sepi,
menyatu dalam separuh nafasku.
Telah kujaga cintamu,
agar tetap indah menawan.
Namun musim telah berubah,
haruskah cinta tunduk pada alam.
Benih cinta tumbuh indah,
berkembang dan berbunga.
Bunga menjelma menjadi buah,
buah menjadi ranum dan membusuk.
Haruskan cinta takluk pada alam,
tumbuh berbunga berbuah dan busuk.
Ataukah memang harus membusuk,
untuk menyemaikan benih kembali.
Benih cinta yang lebih agung dan lestari,
tak goyah oleh apapun.
Benih cinta tak tunduk dengan alam,
slalu bersemi bersemayam di taman hati.
RINTIK AIR HUJAN MENYAPU KERING
DERAS AIR HUJAN MENYAPU KERONTANG
TAPI HATI INI MASIH TERASA SEPI
TAPI SEPI DI HATI INI TAK BERGEMING
TITIK AIR MATA MEMBASAHI PIPI
SESAK TERASA DI DADA
ENTAH APA YANG DITANGISI
ENTAH APA GERANGAN YANG DIRASA
BERLARI DI BAWAH RINAI HUJAN
BERHARAP PADA HUJAN MEMBERI JAWABAN
MEMBALUT HATI YANG PERIH
MEMBALUT JIWA YANG SEPI
BERLARI DI BAWAH RINAI HUJAN
BERHARAP PADA HUJAN MEMBERI PENAWAR
MENAWAR HATI YANG TERACUNI
ATAS JANJI CINTA YANG SUCI
Violet ungu menepis matahari
Mengais sepi di dalam hati
Air mata mengalir lagi
Saat cinta harus terbagi
Gulita malam menguasai hari
Ego diri merajai hati
Mengharap cintamu untuk diri
Enggan melepas untuk berbagi
Berkedap-kedip bintang di langit
Menjadi rancu segala rasa di hati
Air mata, ego, cemburu, harap dan cinta
Menjadi satu di dalam dada
Lunglai, sepi tak bertepi
Limpuh, mengejar yang tak pasti
Gundah, penuh sesakkan dada
Meratap, atas janji cinta
Semerbak bunga sedap malam
Seharum bunga cinta di jiwa
Remang-remang menjadi lentera
Petunjuk asa di dalam sukma
Dirimu cintaku
Sandaran dalam sepiku
Temaram cinta sejatimu
Lentera asa terlenaku
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan tulis coment buat ericky!!!!!!!!